Twitter
Google plus
Facebook
Vimeo
Instagram

Fluid Edge Themes

Blog

Home  /  Sistem ERP   /  Pengujian Sistem Informasi

Pengujian Sistem Informasi

Bagi anda yang ingin membuat sebuah sistem atau aplikasi, kegiatan pengujian sistem informasi atau testing sistem informasi adalah hal yang harus sangat di perhatikan.

Pada dasarnya pengujian sistem bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang di harapkan.

Ada dua metode untuk melakukan pengujian yang sering di lakukan oleh para pengembang, yaitu metode pengujian Black box atau Black box Testing, dan metode pengujian White box atau White box Testing.

 

Black Box Testing

Black box Testing adalah metode pengujian sistem yang dapat dilakukan tanpa kita harus mengetahui struktur internal kode dari sistem tersebut.

Seperti namanya, pada saat Black box Testing dilakukan, sistem di mata tester atau penguji sistem adalah seperti kotak hitam yang tidak dapat dilihat apa yang ada di dalamnya.

Dengan metode ini, kita dapat mencoba mencari error yang berada dalam kategori seperti fungsi yang salah atau tidak ada, error pada tampilan pengguna, error pada performa dan behavior dari sebuah sistem.

Keuntungan melakukan pengujian dengan metode ini adalah

  1. Testing yang dilakukan pada sudut pandang pengguna dapat membantu dalam menemukan masalah dan kesalahan yang tidak sesuai dengan yang di harapkan.
  2. Tester atau penguji tidak perlu mengetahui bagaimana sistem dapat berjalan atau menguasai bahasa pemrograman apapun

Dibalik keuntungan yang ada, metode ini memiliki kekurangan sebagai berikut

  1. Pengujian dilakukan dengan cakupan yang terbatas karena hanya sebagian kecil skenario pengujian dapat dilakukan
  2. Tanpa spesifikasi yang jelas, akan cukup sulit untuk mendesain skenario pengujian

 

White Box Testing

Berbeda dengan Black box Testing, White box testing dilakukan oleh tester atau penguji yang benar-benar mengetahui tentang struktur internal sistem, mulai kemampuan sistem hingga pemrogramannya.

Sama seperti namanya, pada saat White box Testing dilakukan, sistem di mata tester atau penguji adalah seperti kotak putih atau transparan, yang dapat kita lihat dengan jelas isi di dalamnya.

Keuntungan melakukan pengujian dengan metode ini adalah

  1. Pengujian dapat dilakukan pada tahap awal, tidak perlu menunggu Tampilan Pengguna atau User Interface sudah jadi atau belum.
  2. Pengujian dapat dilakukan dengan lebih mendalam sehingga dapat memungkinkan menemukan kesalahan yang tersembunyi.

Sedangkan, kelemahan dari metode ini adalah

  1. Karena beberapa skenario pengujian dapat sangat rumit, dibutuhkan tester atau penguji yang memiliki pengetahuan tinggi dari sistem yang sedang di uji.
  2. Pembuatan skenario pengujian dapat menjadi terhambat bila perubahan pada sistem sering dilakukan.

For your information, Semua produk atau sistem yang Sumihai buat pastinya telah menjalani pengujian dengan menggunakan metode di atas, bahkan ada sistem yang Sumihai buat di uji dengan metode yang menggabungkan kedua metode di atas.

Metode yang menggabungkan ke dua metode di atas disebut dengan metode Grey Box Testing.

 

Grey Box Testing

Grey Box Testing adalah metode pengujian sistem informasi yang menggabungkan metode Black Box Testing dan White Box Testing.

Berbeda dengan Black Box dan White Box Testing, pada metode Grey Box Testing, struktur internal dari sistem tersebut di ketahui oleh tester atau penguji adalah partial atau hanya sebagian.

Struktur internal yang diketahui ini biasanya adalah struktur data internal dan algoritma yang dapat digunakan untuk mendesain kebutuhan skenario pengujian.

Dan pada tahapan pengujian, kegiatan pengujian hanya dilakukan dengan metode Black Box Testing.

Salah satu contohnya adalah pada saat ketika struktur internal pemrograman pada dua atau lebih modul dipelajari untuk dibuatnya sebuah skenario pengujian.

Nah, skenario pengujian inilah yang nanti akan di lakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing.

Post a comment

WhatsApp Chat
Send via WhatsApp