Fungsi Sistem ERP dalam Struktur Organisasi Perusahaan
Fungsi Sistem ERP – Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem yang telah dibahas beberapa bulan terakhir karena kami percaya pada manfaat software ERP dan apa yang dapat ditawarkannya.
Secara langsung, sistem ERP mengubah kekacauan tugas sehari-hari dan alur kerja menjadi sistematis yang menghasilkan produktivitas yang lebih besar dan kemampuan staf dan tim dalam bisnis untuk bekerja secara terpadu setiap hari.
Sistem ERP dapat digunakan di banyak industri dan bekerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing industri, dengan tujuan akhir menjadi pendekatan bisnis yang lebih efektif dan efisien.
Sangat penting untuk memahami sejarah ERP dan fungsinya dalam berbagai bisnis dan untuk memahami bagaimana sistem ERP dapat membuat hidup lebih mudah untuk setiap organisasi yang berfungsi.
Untuk melakukan ini, kita perlu melihat bagaimana sistem ERP dapat mendukung semua tingkat manajemen dalam bisnis, yang meliputi:
-Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management)
-Manajemen tingkat menengah (Middle Level Management)
-Manajemen tingkat bawah (Lower Middle Management)
Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management)
Manajemen tingkat atas adalah dewan direksi, CEO, dan eksekutif perusahaan, yang memiliki keputusan akhir tentang bagaimana sebuah organisasi berjalan. Mereka membuat keputusan penting setiap hari, memastikan perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien di semua departemen.
Bagaimana Sistem ERP Membantu Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management) ?
Fungsi Sistem ERP dalam suatu organisasi memungkinkan pemangku kepentingan utama dan pengambil keputusan untuk mengakses informasi secara terpusat, secara real-time, tanpa menunggu umpan balik dari departemen yang berbeda.
Waktu mereka umumnya terbatas, sehingga kemampuan untuk menyelami langsung ke data perusahaan, aktivitas operasional sehari-hari, dan produktivitas perusahaan, merupakan manfaat besar bagi keberhasilan menjalankan suatu organisasi. Sistem ERP bermanfaat bagi manajemen tingkat atas dalam berbagai cara, termasuk:
-Menyiapkan kebijakan perusahaan dengan mudah.
-Menerbitkan instruksi dan pedoman untuk semua departemen.
-Menganalisis produktivitas, profitabilitas, dan kerugian perusahaan, melalui akses ke laporan harian dan umpan balik dari manajemen tingkat menengah.