Penggunaan Database Dalam ERP
Penggunaan Database Dalam ERP – Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah aplikasi perangkat lunak yang membantu bisnis mengelola dan mengotomatisasi area utama operasi mereka, seperti akuntansi, manajemen rantai pasokan, dan sumber daya manusia. Komponen kunci dari sistem ERP adalah databasenya, yang menyimpan semua informasi yang dibutuhkan sistem untuk berfungsi.
Untuk menggunakan sistem ERP secara efektif, bisnis perlu memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana menggunakan database. Ini berarti mengetahui cara menyimpan dan mengambil data, serta cara menjalankan kueri dan laporan.
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) merupakan aplikasi perangkat lunak yang membantu bisnis mengelola proses inti pada bisnis. Komponen kunci dari sistem ERP adalah database. Basis data menyimpan informasi tentang organisasi, karyawan, pelanggan, dan vendornya.
Sebuah sistem ERP membutuhkan database yang kuat untuk berfungsi dengan baik. Basis data harus dapat menyimpan dan mengambil data dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien. Itu juga harus aman, andal, dan mudah digunakan.
Database paling populer untuk sistem ERP adalah Oracle, Microsoft SQL Server, dan IBM DB2. Basis data ini kuat, andal, dan dapat diskalakan. Mereka dapat diakses melalui sistem manajemen basis data standar (DBMS) seperti SQL Server atau Oracle.
Sistem ERP dapat menggunakan berbagai jenis database, tetapi jenis yang paling umum adalah database relasional. Dalam database relasional, data diatur ke dalam tabel. Tabel seperti folder dalam lemari arsip; mereka berisi informasi tentang topik tertentu. Misalnya, tabel pelanggan mungkin berisi informasi tentang pelanggan seperti nama, alamat, dan nomor telepon setiap pelanggan.
Selain menyimpan data, database menyediakan fungsi penting lainnya seperti membantu pengguna mengambil informasi. Basis data juga membantu mengontrol aliran data, dan menyediakan keamanan.