Tahapan Proses Material Requirements Planning (MRP)
Tahapan Proses Material Requirements Planning (MRP) – Material Requirements Planning (MRP) adalah sistem perencanaan dan pengendalian produksi serta manajemen inventaris yang digunakan oleh perusahaan manufaktur. Tujuan utama MRP adalah untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan komponen yang diperlukan untuk produksi, mengoptimalkan tingkat persediaan, dan merencanakan jadwal produksi dengan efisien.
Proses MRP melibatkan serangkaian tahapan yang saling terkait untuk menghasilkan rencana produksi dan pembelian yang efektif. Berikut adalah tahapan proses MRP:
1. Identifikasi Kebutuhan Produk Akhir (Master Production Schedule, MPS)
Tahap pertama dalam proses MRP adalah pembuatan Master Production Schedule (MPS). MPS adalah jadwal yang menentukan berapa banyak dan kapan produk akhir harus diproduksi. MPS dihasilkan berdasarkan permintaan pelanggan, perkiraan penjualan, atau perintah yang sudah ada. MPS menjadi dasar perencanaan produksi dan merupakan input kunci untuk MRP.
2. Penentuan Bill of Materials (BOM)
Bill of Materials (BOM) adalah daftar lengkap dari semua bahan baku, komponen, dan sub-komponen yang diperlukan untuk membuat produk. BOM harus disusun dengan detail, termasuk kuantitas dan spesifikasi dari setiap material. Dalam proses MRP, BOM digunakan untuk menentukan persis apa yang diperlukan untuk memenuhi jadwal produksi yang ditetapkan dalam MPS.
3. Penilaian Persediaan yang Tersedia
Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi jumlah persediaan yang saat ini tersedia, termasuk bahan baku, komponen, dan barang dalam proses. Informasi ini diperlukan untuk menentukan apa yang perlu dibeli atau diproduksi lebih lanjut. MRP memeriksa level persediaan terhadap kebutuhan yang diidentifikasi melalui MPS dan BOM.
4. Penghitungan Kebutuhan Material
Dengan menggunakan data dari MPS, BOM, dan informasi persediaan, MRP menghitung kebutuhan material yang tepat. Sistem MRP mengidentifikasi apa yang perlu dibeli atau diproduksi, berapa banyak, dan kapan. Penghitungan ini membantu dalam merencanakan pembelian dan produksi sehingga bahan baku dan komponen tersedia tepat waktu.
5. Perencanaan Pembelian dan Pesanan Produksi
Setelah menentukan kebutuhan material, MRP menghasilkan rencana pembelian dan pesanan kerja produksi. Rencana pembelian mencakup jadwal kapan dan berapa banyak bahan yang harus dipesan dari pemasok. Pesanan kerja produksi adalah instruksi untuk lantai produksi tentang apa yang harus diproduksi, dalam jumlah berapa, dan kapan harus dimulai.
6. Pemantauan dan Penyesuaian
Proses MRP tidak berhenti setelah rencana pembelian dan produksi dibuat. Sistem harus terus memantau proses produksi dan tingkat persediaan, serta responsif terhadap perubahan seperti permintaan pelanggan yang berubah, masalah pasokan, atau gangguan produksi. Penyesuaian pada rencana mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa produksi tetap efisien dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Proses MRP adalah komponen penting dalam manajemen produksi dan inventaris di perusahaan manufaktur. Dengan melalui tahapan seperti pembuatan MPS, penentuan BOM, evaluasi persediaan, penghitungan kebutuhan material, perencanaan pembelian, dan pemantauan berkelanjutan, MRP membantu perusahaan memastikan efisiensi produksi, mengurangi biaya persediaan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Implementasi MRP yang efektif membutuhkan data yang akurat dan pembaruan terus-menerus untuk menyesuaikan dengan perubahan dalam kondisi pasar dan operasional perusahaan.